السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله وأصحابه أجمعين

Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Mengenal ﷺ adalah tentang “Mengenal Inti Dakwah ﷺ”.

Inti dakwah Beliau ﷺ adalah sama dengan inti dakwah Nabi-nabi sebelum Beliau ﷺ

Yaitu mengajak manusia untuk meng-Esa-kan Allāh di dalam ibadah dan meninggalkan kesyirikan. Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman :

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Kami mengutus sebelummu seorang Rasul kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Aku, maka hendaklah kalian menyembah-Ku.” (QS Al Anbiya: 25)

Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman tentang Nabi Nūh, Rasul yang pertama:

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ

“Sungguh Kami telah mengutus Nūh kepada kaumnya maka dia berkata, ‘Wahai kaumku sembahlah Allāh, kalian tidak memiliki sesembahan selain Dia’.” (QS Al A’rāf: 59)

Ucapan yang semakna juga diucapkan oleh Nabi-nabi setelah Beliau.

⇒ Lihat Surat Al Araf: 65, 73 dan 85.

Demikian pula Nabi ﷺ, selama 10 tahun pertama, Beliau berdakwah kepada tauhid dan mengingatkan manusia dari kesyirikan.

Kemudian turunlah kewajiban shalat 5 waktu pada tahun ke-10 kenabian dan tidak disyariatkan kebanyakan syariat kecuali di kota Madinah.

Ketika manusia sudah memiliki aqidah yang kuat (tauhid yang benar), seperti puasa Ramadhān, zakat, haji, adzan dan lain-lain.

Yang demikian karena amal ibadah tidak diterima oleh Allāh kecuali bila dalam diri seseorang ada tauhid.

Oleh karena itu, wasiat Rasūlullāh ﷺ kepada Mu’ādz bin Jabal ketika mengutusnya ke Yaman untuk berdakwah adalah:

“Hendaknya engkau mengajak kepada syahādat “لا إله إلا الله” dan syahādat “محمد رسول الله.” (HR Bukhāri dan Muslim)

Dan sampai akhir hayat Beliau ﷺ, Beliau berusaha menjaga tauhid dan membentengi umat dari kesyirikan.

Lima hari sebelum Beliau  meninggal dunia, Beliau mengingatkan umat Islam bahwa orang-orang sebelum mereka dahulu menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah atau masjid. maka Beliau  melarang menjadikan kuburan sebagai masjid. (HR Muslim)

Yang demikian karena membangun masjid di atas kuburan adalah pintu menuju kesyirikan. Semua ini menunjukkan bahwasanya inti dakwah Rasūlullāhﷺ adalah TAUHID

Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah berikutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

 

‘Abdullāh Roy,

Di kota Pontianak