السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-21 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian Yang Kesepuluh”.
Diantara amalan malaikat yang kita diperintahkan untuk beriman dengannya adalah amalan mereka yang berkaitan dengan manusia;
⑴ Mulai dari awal penciptaan manusia di dalam perut ibunya,
⑵ Penulisan taqdir,
⑶ Penulisan ucapan dan perbuatan dia selama di dunia,
⑷ Pencabutan ruh, dan seterusnya
Diantara amalan malaikat dan tugas mereka yang berkaitan dengan manusia,
- Perantara Antara Allah Dan Antara Hamba hambanya Dari Kalangan Manusia.
Diantara malaikat ada yang Allāh berikan tugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasūl.
◆ Ada diantara wahyu yang langsung diberikan oleh Allāh kepada seorang Nabi dan ada diantaranya yang melalui malaikat.
Allāh berfirman:
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
“Dan tidaklah Allāh berbicara kepada manusia kecuali wahyu yang diwahyukan secara langsung atau berbicara kepadanya dari balik hijab atau Allāh mengutus seorang malaikat utusan kemudian malaikat tersebut mewahyukan dengan izin Allāh apa yang Allāh kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” (Asy-Syūra 51)
◆ Jibrīl adalah yang paling sering melaksanakan tugas ini. Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
“Katakanlah, ‘Barangsiapa yang menjadi musuh bagi Jibrīl maka sesungguhnya dia telah menurunkan Al-Qurān atas hatimu dengan izin Allāh, membenarkan apa yang sebelumnya, petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman’.” (Al-Baqarah 97)
◆ Dan terkadang selain Jibrīl juga turun membawa wahyu, sebagaimana ucapan ‘Abdullāh Ibnu ‘Abbās:
بَيْنَمَا جِبْرِيلُ قَاعِدٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم سَمِعَ نَقِيضًا مِنْ فَوْقِهِ، فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: هَذَا بَابٌ مِنْ السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ، فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ، فَقَالَ: هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى الْأَرْضِ لَمْ يَنْزِلْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ، فَسَلَّمَ، وَقَالَ: أَبْشِرْ بِنُورَيْنِ أُوتِيتَهُمَا، لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ: فَاتِحَةُ الْكِتَابِ، وَخَوَاتِيمُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلَّا أُعْطِيتَهُ
“Ketika Jibrīl duduk bersama Nabi ﷺ tiba-tiba Jibrīl mendengar suara dari langit. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya seraya berkata: ‘Ini adalah pintu di langit dibuka hari ini, belum pernah dibuka sebelumnya kecuali hari ini’. Maka turunlah dari pintu tersebut seorang malaikat. Kemudian Jibrīl berkata, ‘Ini adalah malaikat turun ke bumi, dia belum pernah turun sebelumnya kecuali hari ini.’ Kemudian malaikat tersebut mengucapkan salam dan berkata kepada Nabi ﷺ ‘Bergembiralah dengan 2 cahaya yang diberikan kepadamu, belum pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelummu, Fātihatul Kitāb (yaitu Al-Fātihah) dan ayat-ayat terakhir surat Al-Baqarah. Tidaklah engkau membaca 1 huruf dari keduanya kecuali engkau akan diberi’.” (HR Muslim)
Diantara amalan malaikat dan tugas mereka yang berkaitan dengan manusia adalah,
- Menulis Amal Kebaikan Dan Kejelekan Manusia
Allāh berfirman:
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (١٠) كِرَاماً كَاتِبِينَ (١١
“Dan sesungguhnya atas kalian ada malaikat penjaga yang mulia lagi menulis.” (Al-Infithār 10-11)
◆ Jumlahnya ada 2 malaikat, kiri dan kanan untuk setiap manusia.
Allāh berfirman:
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (١٧) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (١٨)
“Ketika 2 malaikat menulis di kanan dan di kiri senantiasa bersamanya, tidaklah ada ucapan kecuali ada malaikat yang mengawasi yang ditugaskan untuk itu.” (Qāf 17-18)
◆ Mereka bertugas mencatat semua amalan manusia.
Allāh berfirman:
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
“Dan diletakkanlah kitab catatan maka engkau akan melihat orang-orang yang berbuat maksiat takut dengan apa yang ada di dalamnya dan mereka berkata: ‘Celaka kami, kitab ini tidak meninggalkan amalan yang kecil maupun yang besar kecuali ditulisnya.’ Dan mereka mendapatkan apa yang mereka amalkan hadir di depannya dan Rabbmu tidak menzhalimi seorangpun.” (Al-Kahfi 49)
◆ Sampai niat dan kehendak yang ada di dalam hatipun, mereka tulis.
Rasūlullāh ﷺ bersabda,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِذَا هَمَّ عَبْدِي بِسَيِّئَةٍ ، فَلَا تَكْتُبُوهَا عَلَيْهِ ، فَإِنْ عَمِلَهَا ، فَاكْتُبُوهَا سَيِّئَةً ، وَإِذَا هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ، فَاكْتُبُوهَا حَسَنَةً ، فَإِنْ عَمِلَهَا ، فَاكْتُبُوهَا عَشْرًا
“Allāh ‘Azza wa Jalla berkata, ‘Apabila hambaKu berkehendak untuk melakukan kejelekan maka janganlah kalian tulis. Kemudian apabila dia melakukan kejelekan tersebut maka tulislah satu kejelekan. Dan apabila dia berkehendak untuk berbuat baik kemudian tidak mengamalkannya maka tulislah satu kebaikan. Kemudian apabila dia mengamalkannya maka tulislah sepuluh kebaikan’.” (HR Muslim)
◆ Hikmah dari pencatatan ini adalah menunjukkan keadilan Allāh dan bahwasanya Allāh tidak menzhalimi manusia dalam ketaatan yang dia lakukan dan kemaksiatan yang dia kerjakan.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Ustadz Abdullah Roy
Di kota Al-Madīnah
Ditranskrip oleh: Tim Transkrip BiAS