السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke 64 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Syafa’at Bagi Para Pelaku Dosa Besar (Bagian 1)”.

Setelah sebagian orang-orang yang beriman selamat melewati neraka, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan memberikan izin kepada mereka untuk memberikan syafaat kepada saudara-saudara mereka dan orang-orang yang beriman yang terjatuh ke dalam neraka.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda di dalam hadits Abu Sa’id Al Khudri Radhiallāhu anhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

“Ketika orang-orang yang beriman selamat dari neraka, maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak ada yang lebih gigih di dalam memohon kepada Allāh, hak saudara-saudara mereka yang jatuh ke dalam neraka dari pada orang-orang yang beriman di hari kiamat.

Mereka berkata,

‘Wahai Rabb kami, saudara-saudara kami dahulu mereka sholat bersama kami, berpuasa bersama kami dan haji bersama kami’.”

Ini menunjukkan tentang keutamaan berteman dengan orang-orang shaleh dan melakukan ibadah-ibadah tersebut bersama mereka.

Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Maka Allāh berkata,

‘Keluarkanlah oleh kalian orang-orang yang kalian kenal. Maka diharamkanlah wajah-wajah mereka atas neraka’.”

Maksudnya, orang-orang yang beriman yang melakukan dosa besar dan disiksa di dalam neraka akan dilindungi wajah-wajah mereka dari api neraka, sehingga bisa dikenal.

“Mereka pun mengeluarkan banyak orang.

Ada di antaranya yang api neraka sudah membakar sampai pertengahan kedua betisnya. Dan ada yang sampai kedua lututnya.

Kemudian mereka berkata,

‘Wahai Rabb kami, tidak tersisa seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.’

Allāh berkata,

‘Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu dinar, maka keluarkanlah.’

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata,

‘Wahai Rabb kami, kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.’

Maka Allāh berkata,

‘Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat setengah dinar, maka keluarkanlah.’

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata,

‘Wahai Rabb kami, kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.’

Maka Allāh berkata,

‘Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu dzarrāh, maka keluarkanlah.’

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.”

Yang dimaksud dengan dzarrāh adalah atom, yaitu bagian terkecil dari satu unsur, yang tidak bisa dibelah lagi.

Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Mereka berkata,

‘Wahai Rabb kami, tidak tersisakan di dalam neraka seorangpun yang memiliki kebaikan.’

Allāh berkata,

‘Para malaikat telah memberikan syafaat, para nabi telah memberikan syafaat dan orang-orang yang beriman telah memberikan syafaat. Dan tidak tersisa, kecuali Dzat Yang Paling Penyayang.’

Kemudian Allāh menggenggam satu genggaman dari neraka, dan mengeluarkan kaum yang tidak pernah beramal sedikitpun. Keadaan mereka telah menjadi arang.

Kemudian mereka dilempar ke dalam sungai yang berada di mulut-mulut surga. Yang dinamakan dengan sungai kehidupan. Mereka pun tumbuh seperti tumbuhnya benih di dalam lumpur sisa banjir.”

Maksudnya akan dengan cepat tumbuh, karena benih yang berada di dalam lumpur sisa banjir akan lebih cepat tumbuh disebabkan banyaknya faktor yang mendukung, seperti tanah yang lembut, air yang memadai dan adanya unsur-unsur yang bermanfaat.

Sebagaimana hal ini diketahui oleh para ahli.

Kemudian Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Apakah kalian pernah melihat benih yang tumbuh, ketika dekat dengan batu atau pohon, bagian yang dekat dengan matahari akan berwarna kuning dan hijau. Dan yang lebih dekat dengan bayangan maka akan berwarna putih.”

Maksudnya ada yang mengatakan bahwasanya bagian badan yang terbakar yang lebih dekat dengan surga akan lebih cepat sempurna dari pada bagian badan yang lebih dekat kepada neraka.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Kemudian mereka akan keluar seperti mutiara. Dan di leher-leher mereka ada khāwatim, yang dikenal oleh para penduduk surga.”

Sebagian mengatakan bahwasanya yang dimaksud dengan khowātim adalah beberapa barang yang terbuat dari emas yang dikalungkan di leher mereka.

Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Maka berkatalah para penduduk surga.”

Mereka adalah orang-orang yang Allāh bebaskan. Allāh telah memasukkan mereka ke dalam surga tanpa sebab amalan yang mereka amalkan dan tanpa sebab kebaikan yang mereka lakukan.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy,
Di kota Al Madīnah