السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-41 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Memperbanyak Al-Hasanah (kebaikan) dan Menghilangkan As-Sayyi’ah (dosa) Bagian yang pertama”

Seorang yang beriman kepada hari akhir dan beriman bahwasanya kelak akan dihisab maka hendaklah dia memohon rahmat dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kemudian mengambil sebab supaya memiliki Al-Hasanah sebanyak mungkin dan menghilangkan dosa sebisa mungkin.

Di antara caranya :

Yang pertama adalah menjaga tauhid yang merupakan hasanah atau kebaikan yang paling besar. Dan merupakan pondasi bagi hasanah yang lain. Dan merupakan sebab diampuninya dosa seseorang.

Yang kedua, mencari amalan yang paling afdhal. Yang apabila dilakukan maka dia akan mendapatkan hasanah yang banyak. Yang demikian karena kita sangat butuh dengan hasanah yang banyak, sementara waktu untuk mendapatkannya adalah sangat terbatas.

Amalan yang paling afdhal setelah rukun islam dan kewajiban-kewajiban agama yang lain, adalah tiga amalan yaitu menuntut Ilmu Agama, Jihad Fii Sabilillah dan Dzikrullah yang dilakukan dengan khusyu’ di sebagian besar waktunya.

Amalan yang wajib lebih afdhal dan lebih besar pahalanya dari pada amalan sunnah.

Amalan yang wajib ‘ain yaitu yang wajib atas semuanya lebih afdhal dari pada amalan yang wajib kifayah yang apabila dilakukan oleh sebagian maka gugur atas yang lain.

Kewajiban yang berkaitan dengan hak Allah lebih afdhal dari pada kewajiban yang berkaitan dengan hak makhluk.

Amalan yang lebih afdhal adalah amalan yang dilakukan dengan lebih ikhlas dan lebih mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ

Amalan sedikit yang mudah dikerjakan tanpa memberatkan diri dan dilakukan secara terus-menerus, lebih afdhal dari pada amalan yang banyak tapi terputus.

Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya,

Amalan Yang paling dicintai Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى adalah yang paling dilakukan terus-menerus meskipun sedikit (HR. Bukhari dan Muslim).

Terkadang sebuah amalan afdhal bagi sebagian, namun belum tentu afdhal bagi yang lain.

Amalan yang manfaatnya sampai kepada orang lain lebih afdhal dari pada amalan yang manfaatnya hanya untuk diri-sendiri. Contohnya seperti shadaqah dan dakwah fii sabilillah.

Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya,

Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengikutinya. Tidak dikurangi dari pahala mereka sedikitpun (Hadits Shahih Riwayat Muslim).

Amalan yang dikerjakan di waktu yang mulia lebih afdhal. Seperti amalan yang dikerjakan di Bulan Ramadhan dan amalan yang dikerjakan pada sepuluh hari yang pertama di Bulan Dzulhijjah.

Sebagian amalan lebih afdhal dikerjakan di tempat mulia tertentu. Seperti sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa.

itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah