السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-44 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Pertanyaan Ketika Hisab Bagian yang Pertama”

Ketika hisab, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan berbicara dengan para hamba dengan cara yang sesuai dengan keagungan Allah. Allah akan bertanya tentang apa yang sudah mereka lakukan di dunia. Rasulullah ﷺ  bersabda yang artinya,

Tidaklah di antara kalian kecuali Rabbnya akan berbicara kepadanya. Tidak ada antara dia dengan Allah penerjemah. Dia akan melihat di sebelah kanannya, maka dia tidak  melihat kecuali amalan yang sudah ia lakukan. Dan melihat sebelah kirinya, maka dia tidak melihat kecuali amalan yang sudah ia lakukan. Dan akan melihat depannya, maka dia tidak melihat kecuali neraka berada di depannya. Maka jagalah diri kalian dari neraka meskipun dengan separuh buah kurma (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim).

Adapun hadits yang berisi bahwasanya ada tiga golongan yang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak akan berbicara dengan mereka pada hari kiamat. Orang yang mengungkit-ungkit pemberian, Orang yang menjual barang dengan sumpah palsu, Orang yang musbil yaitu memanjangkan pakaian di bawah mata kaki, yaitu bagi laki-laki (Hadits Shahih Riwayat Muslim).

Maka yang dimaksud dalam hadits ini seperti yang dikatakan oleh sebagian ulama bahwasanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak akan berbicara dengan mereka dalam keadaan ridha. Tapi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan berbicara kepada mereka dalam keadaan marah.

Di antara hal yang ditanyakan di hari kiamat,

Yang Pertama

adalah tentang tauhid kita kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.  Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

فَلَنَسۡـَٔلَنَّ ٱلَّذِينَ أُرۡسِلَ إِلَيۡهِمۡ وَلَنَسۡـَٔلَنَّ ٱلۡمُرۡسَلِينَ 

“Maka sungguh kami akan tanya umat yang telah diutus kepada mereka para Rasul. Dan sungguh kami akan tanya para Rasul.” (Al-A’raf : 6)

Kita akan ditanya, bagaimana kita akan menjawab ajakan Rasul dan ajakan Rasul yang paling besar adalah Tauhid. Di antara hal yang akan ditanyakan pada hari kiamat adalah kenikmatan yang Allah berikan kepada kita di dunia. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

ثُمَّ لَتُسۡـَٔلُنَّ يَوۡمَٮِٕذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ 

“Kemudian sungguh-sungguh kalian akan ditanya pada hari itu, tentang kenikmatan” (At-Takatsur : 8)

Di antara kenikmatan tersebut adalah kenikmatan makanan dan minuman bagaimanapun sederhananya di pandangan manusia. Rasulullah ﷺ  bersabda yang artinya,

Sesungguhnya pertanyaan pertama yang akan ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat tentang kenikmatan adalah akan ditanyakan kepadanya, “Bukankan Kami telah menyehatkan badanmu dan memberimu air yang dingin?” (Hadits Shahih Riwayat Tirmdzi).

Di dalam hadits yang lain Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya,

Tidak akan bergerak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia gunakan, dan ditanya tentang ilmunya apa yang telah dia amalkan, dan akan ditanya tentang hartanya dari mana dia dapatkan dan dalam perkara apa dia gunakan. Dan akan ditanya tentang anggota badannya untuk apa dia gunakan (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi).

Orang yang mensyukuri nikmat tersebut, dialah yang akan selamat. Mensyukuri dengan hati, lisan maupun perbuatan. Hatinya mengakui kenikmatan tersebut, bahwasanya itu adalah dari Allah, lisannya bersyukur dan memuji Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan dia mempergunakan kenikmatan tersebut di dalam hal yang diperbolehkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah